Berpakaian adat, Para Guru SMP Negeri Satu Atap Pene Selatan Mengajak Siswa Mencintai Budaya
Berpakaian Adat,
Para Guru SMP Negeri Satu Atap Pene Selatan Mengajak Siswa Mencintai Budaya
Dalam setiap kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan pengumuman kelulusan, peresmian gedung baru, ujian praktek, penerimaan tamu, peringatan hari besar, bahkan saat pembelajaran di kelas di setiap hari jumat di akhir bulan, seluruh warga SMP Negeri Satu Atap Pene Selatan diwajibkan untuk berbusana adat. Kegiatan berbusana adat ini sudah berlangsung rutin sejak tahun 2017 sampai sekarang.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sekolah, Alim E. Penuam, S.Pd bahwa "Mencintai budaya bukan hanya sekedar kita tahu adat istiadat kita ini dan itu saja, tapi kita harus melestarikannya. Caranya yah, kita sendiri yang harus melakukannya." Tidak hanya itu, wakil kepala sekolah Melianus Kause, S.Th berpendapat bahwa "Menanam cinta budaya pada siswa itu harus sedini mungkin, biar anak-anak (siswa) tetap mengenal budaya sampai kapan pun, ini adalah identitas kita sebagai masyarakat Timor Tengah Selatan, dan kita harus mempertahankan budaya kita, dengan cara menanam rasa cinta kepada budaya kita sendiri."
Membiasakan berbusana adat merupakan hal baik untuk dilakukan, siswa diajak untuk mengenal adat istiadat yang sudah lama mengakar dalam kehidupan masyarakat. Aktifitas budaya yang kerap dilakukan di sekolah ini kiranya menjadi contoh yang baik untuk sekolah-sekolah lain. Ditambah pula surat edaran Bupati Timor Tengah Selatan E. P Tahun, tentang Jadwal Penggunaan Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Deerah Kabupaten Timor Tengah Selatan, yang isinya tentang aturan menggunakan jenis pakaian yakni Pakaian Sarung Tenun Ikat Motif NTT di hari selasa dan jumat; PDH Tenun Ikat Motif Daerah di hari kamis; dan Pakaian Adat lengkap dipakai hari jumat minggu terakhir setiap bulan, sehingga kegiatan berbusana adat ini seharusnya wajib dilakukan demi melestarikan budaya di daerah kita sendiri.
Tidak hanya berbusana adat, siswa SMP Negeri Satu Atap Pene Selatan diajarkan untuk mengenal dan menuturkan Tuturan Adat (Natoni), Tarian Daerah (Tari Ma'ekat atau Tari Okomama, Bonet, Tebe dan Ronggeng/giring-giring)
Dalam kegiatan ini, tidak hanya siswa maupun guru yang ikut berpartisipasi, tetapi orang tua/wali siswa pun diajak bersama dalam kegiatan berbau adat ini.
Semangat Para Pejuang Pendidikan
Wah ada olihadam teman sma saya
BalasHapus