“HARI ISTIMEWA”
Oleh : DESRIANA A. HALLA
MAHASISWA PGSD STKIP SOE

Sinar matahari yang begitu hangat menembus celah-celah jendela kelas. Suasana tenang menyelimuti ruang kelas pada saaat itu. Hanya suara Ibu Yani dan bunyi detik jam yang terdengar. Suara Bu Yani dengan lembut menjelaskan angka demi angka dengan rumus yang yang dipelajari. Ririn pun berusaha untuk mengikuti penjelasan dari Ibu Yani. Tak lama kemudian pejaran pun selesai, namun Ririn tetap terpaku duduk di bangkunya. Ia masih asyik mencatat rumus yang diberikan oleh Ibu Yani tadi.

     “Hey!! Teriak Ria dan Yanti mengagetkan Ririn dari belakang. Ririn kaget dan segera menoleh ke kedua sahabat terbaiknya.

        “Ah kalian mah, cuma bisa ngagetin aja. Ayo deh, kita kekantin sekarang. Aku udah lapar banget nih …” gerutu Ririn sambil meletakkan ponsel dan headsednya ke dalam tas.

Mereka bertiga pergi melangkahkan kaki menuju kantin. Tak jauh berbeda dengan biasanya, setiba di antin Ririn dan kedua temannya itu mengucapkan salam kepada teman-teman yang ada di sana.

“Syalom…”

“Iya syalom juga…” balas anak-anak yang ada di kantin itu.

Ririn dan sahabatnya pun mulai memesan makanan,

“Hallo kak mie telur tiga sama pop ice tiga” pinta Ririn pada penjaga kantin.

“Sebentar ya…” jawab penjaga kantin itu sambil berjalan menuju dapur.

Sambil menunggu pesanan, mereka bertiga kembali membahas materi yang disampaikan oleh Ibu Yani. Tiba-tiba seorang laki-laki tampan duduk persis di samping Ririn. Sambil mencuri pandang dia memperhatikan Ririn yang sibuk membalas pesan dengan temannya sambil senyum-senyum sendiri. Karena penasaran laki-laki itu memberanikan diri untuk mencoba menyapa Ririn.

“Hai…” kata laki-laki itu

“Iya kak…” jawab Ririn sambil mengangkat kepala dan tersenyum.

“Aku Angga dari prodi matematika” Sambil tersenyum laki-laki itu langsung berkenalan dengan Ririn

“Aku Ririn dari prodi PGSD”

“Aku bisa minta nomor WhatsApp kamu ngak? biar lebih akrab” 

“Ia boleh kak“ Ririn menjawab sambil menyebut nomor WhatsAppnya

Tak lama kemudian pelayan kantin pun datang dan mengantarkan pesanan Ririn dan kedua sahabatnya, sedangkan Angga baru memesan segelas kopi dan dua potong kue.

“Permisi kak” kata pelayan itu sambil meletakkan pesanan mereka di atas meja

“Iya mari kak, terima kasih” balas Ririn

“Eh kamu mau pesan mie sama pop ice juga ya?” sambung Ririn  menanya angga. 

“Oh… tidak aku pesan kopi sama gorengan aja”.

“Oke kak tunggu ya” kata pelayan itu.

“Kalau begitu aku tunggu pesanan kamu datang baru kita makan sama-sama ya.”

Sedangkan Ria dan Yanti sambil bercerita mereka menikmati makanan mereka.

“Rin… Kak… kami makan duluan ya” kata Ria dan Yanti menegur Rin dan Angga yang masih menunggu pesanan Angga.

Pelayan pun muncul dari balik pintu mengantar pesanan Angga

“Permisi… “sambil meletakkan pesanan Angga di atas meja.

Sambil bercerita Ririn dan Angga mulai menikmati makanan mereka sampai habis dan mereka pun pulang.

Sesampainya di rumah seperti biasa Ririn membantu ibunya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. 

* * *

Siang pun berganti malam. Angga yang masih memikirkan Ririn dia langsung mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan kepada Ririn.

“Syalom”

“Iya syalom juga kak”

“Kamu lagi buat apa Rin”

“Lagi baring aja ni kak”

“Oh… ia kamu tidak kerja tugas?”

“Tidak kak kebetulan tadi dosen tidak memberi tugas”

“Oh iya Rin, tapi kan kamu harus tetap belajar “

“Iya kak… makasih ya”

“Iya sama-sama Rin”

Begitulah setiap hari Ririn dan Angga saling mengirim pesan di WhatsApp untuk menanyakan kabar. Sehingga dari situ Ririn dan Angga saling mempelajari sifat dari masing-masing pribadi.

Pada suatu hari saat Ririn, Angga dan sahabt Ririn sedang bercerita tanpa sengaja sahabat Ririn membahas hari ulang tahun Ririn yang sudah dekat. Terdengarlah oleh Angga yang saat ini sedang mendekati Ririn, sehingga setelah pulang dari kampus diam-diam Angga bekerja sama dengan teman-teman Ririn untuk memberikan kejutan kepada Ririn.

“Kak Yanti, Kak Ria… kira-kira barang kesukaan Ririn apa ya?” tanya Angga

“Aku tau barang kesukaan Ririn” kata Yanti

“Kira-kira apa ya?” kata Ria sambil memikirkan barang kesukaan Ririn 

“Kaliankan sahabatnya Ririn masa kalian tidak tau barang kesukaan Ririn”

“Oh… ia Ririn kan suka banget sama boneka”

“Kamu yakin kalau Ririn suka sama boneka?” Tanya Angga

“Iya betul, aku juga yakin kalau Ririn suka banget sama boneka” sambung Ria

“Oke kalau begitu… kira-kira boneka apa yang Ririn paling suka dan warna apa” Tanya Angga lagi kepada sahabat Ririn.

“Kalau menurut aku boneka hello kitty terus warna pink” kata Ria

“Oke kalau begitu selain boneka aku juga mau pesan kue nih… tapi model kuenya harus bagus dan sesuai dengan selera Ririn aku mau minta tolong kalian berdua yang pergi pesan supaya sesuai.

“Oke siap kk” kata Yanti dan Ria bersamaan.

* * *

Hari ulang tahun Ririn pun tiba, Angga dan kedua sahabat Ririn sudah mempersiapkan kejutan yang harus diberikan kepada Ririn. Tidak hanya mengharapkan kado yang disiapkan Angga. Yanti dan Ria juga mempersiapkan kado untuk Ririn sahabat mereka. Kemudian Angga dan kedua sahabat Ririn saling kontak di WhatsApp untuk pergi ke rumah Ririn.

“Syalom kak…”Angga yang sudah tidak sabar ingin segera mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ririn mengirim pesan kepada Yanti dan Ria.

“Ia syalom juga kak” balas Ria 

“Ria kamu ada dimana?”Tanya Angga

“Aku masih di rumahnya kak Yanti nih kak” balas Ria lagi.

“Oke jadi aku kesana sekarang ya” balas Angga.

Angga bergegas menuju ke rumah Yanti untuk bertemu dengan Yanti dan Ria untuk pergi ke rumah Ririn. Setibanya Angga di sana Yanti dan Ria pun sudah siap untuk berangkat dan tanpa membuang-buang waktu mereka pun pergi ke rumah Ririn. Di sepanjang perjalanan Angga terlihat sangat senang dan tidak sabar untuk bertemu dengan Ririn. Akhirnya, mereka pun tiba di rumah Ririn.

“Syalom…”

“Iya syalom…” suara dari dalam rumah terdengar menujuh kearah pintu

“Eh… teman-teman Ririn, masuk nak…”sambil tersenyum ibu Ririn mempersilahkan teman-teman Ririn untuk masuk ke dalam rumah dan ibu Ririn memanggil Ririn untuk keluar dari dalam kamarnya 

“Rin… Ririn… ada teman-teman kamu nak”

“ia Bu…”

Sementara itu Angga dan Kedua sahabat Ririn mempersiapkan kue dan memasang lilin dan Angga membakar lilin itu untuk di tiup oleh Ririn. Ririn pun keluar dari kamar dengan wajah yang cukup kesal, karena kedua sahabatnya dan Angga orang yang juga dekat dengannya tidak memberikan ucapan kepadanya seperti teman-teman sekelasnya yang lain. Tetapi dengan kejutan yang telah dipersiapkan, Ririn terkejut dan terlihat senang, Angga dan kedua sahabatnya pun langsung menyanyi selamat ulang tahun dan menyuruh Ririn berdoa untuk meniup lilinnya.

“Selamat ulang tahun…” serentak lalu mereka bernyanyi.

Setelah meniup lilin, Ririn mengucapkan terima kasih kepada kedua sahabatnya dan juga Angga.

“Aduh… thank you guys aku kira kalian tidak datang”

“Tidak mungkinlah kami tidak datang”kata Ria

“Jadi kuenya tidak dipotong nih” sambung Yanti.

“Oh ia saking senangnya hampir kelupaan sama kuenya” sambil bangun dan menuju dapur untuk mengambil pisau, piring dan garpu.

Di samping itu ibu Ririn membawakan teh hangat untuk teman-teman Ririn.

“Silahkan minum nak”

“Iya… makasih bu”

Kuenya di potong dan mereka pun menikmatinya bersama-sama. Saat sedang menikmati kue ulang tahun Ririn, kedua sahabatnya masing-masing memberikan hadiah berupa kado yang telah disiapkan begitu pun juga dengan Angga.

“sekali lagi selamat ulang tahun ya sayang” kata Ria.

“Aku juga sekali lagi happy birthday sayang” sambil memeluknya

“Maaf ya kami tidak bermaksud membuatmu kesal dengan cara kami tidak memberikan kabar, tapi itu adalah bagian dari rencana kami.”

“ia makasih kesayanganku… sampai kapan pun aku akan selalu menyayanggi kalian berdua.”

Angga dengan malu-malu memberikan kado yang juga telah ia sediakan untuk Ririn.

“Happy birthday ya Rin” sambil memberikan kado itu 

“Maaf Rin aku hanya bisa berikan kamu kado ini, yah, memang sangat sederhana tapi aku harap kamu suka dan senang.

“Iya makasih banyak Angga, pertama untuk kehadiran kamu, kedua untuk inisiatif kamu memberikan ucapan dan kadonya, dan yang terakhir yang lebih istimewa, terimakasi buat doa kamu.

Mendengar ucapan Ririn, Angga langsung kembali mengingat perasaan sukanya terhadap Ririn yang sudah ada sejak pandangan pertama di kantin kampus.

“Oiya Rin… 

“Iya… ka”

        “Aku boleh ngomong sesuatu gak?”

        “Ia boleh ka mau omong apa?”

Dengan roman wajah yang cukup grogi, Angga menghela napas dan mulai berkat-kata.

“Rin… sebenarnya selama ini, aku sangat mengagumimu, aku nyaman saat aku bersamamu, jadi aku berharap kamu juga merasakan hal yang sama seperti apa yang aku rasakan.”

Ririn tertegun sebentar

“Iya kak, selama ini aku juga merasa nyaman saat bersama dengan kaka” jawab Ririn sambil tersenyum.

“hah? Aduh… Rin jangan bercanda, aku lagi omong serius”

“Iya ka aku juga serius”

“Rin kalau begitu aku nyaman dan kamu juga nyaman saat kita bersama kalau kamu tidak keberatan dan kalau kamu mau aku bersedia menjaga dan selalu membuatmu bahagia?”

“Iya kak kalau memang kakak suka dan bersedia menjaga dan membuatku bahagia, aku juga bersedia mendampingi dan membuat kakak bahagia.

“Ciee…ciee… ada yang baru jadian ni yee” kata Yanti 

“Iya ni bahagia banget hidup kamu Rin, hari ini ulang tahun, status jomblo kamu berakhir, hehe pokoknya hari ini istimewa banget menurutku.” sambung Ria

“Selamat ya ”serentak Ria dan Yanti

“Makasih ya sayang, akhirnya perjuangan aku selama ini tidak sia-sia.” Kata Angga  sambil tersenyum bahagia.

“Iya… sama-sama sayang” balas Ririn sambil tersenyum bahagia.

Mereka pun resmi menjadi sepasang kekasih dan menjalin hubungan dengan sangat bahagia.

TAMAT

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lomba Kesenian dan Kebudayaan Daerah Timor Tengah Selatan Meriahkan HUT RI ke-74

MADING, Gadget Sederhana SMP Negeri Satu Atap Pene Selatan