CERPEN "MALAS BELAJAR"
"Malas Belajar"
Oleh : MUSMELIADI LEO
Mahasiswa PGSD STKIP SOE
Besok ada tes ulangan harian Matematika Toni binggung sekali, ia sama sekali tidak ingat materi yang akan digunakan untuk tes. Toni benar-benar malas, ia tidak pernah mengerjakan PR sendiri apalagi belajar..! Tak heran sekarang ia binggung sendiri karna tak ada satu materi pun yang di ingat, sekarang Toni duduk berpikir di depan meja belajarnya ia baru saja di nasehati Bunda.
Bunda melihat buku catatan dari wali kelas Toni, di sana tertulis kalau Hari kamis besok ada tes matematika dan Toni perlu diperhatikan dalam belajarnya agar nilainya tidak jelek lagi. Karena itu bunda langsung menasehati Toni dan menyuruhnya untuk belajar lebih giat,
"Jikalau nilai Toni jelek lagi Bunda akan panggilkan guru les untuk Toni" begitu kata Bunda.
Aduuuh....itu artinya jam belajar Toni bertambah lagi niiih.... namun ia tidak mau. Tuh kan ia malas sekali padahal itu untuk kebaikannya sendiri, Toni melihat buku matematika dihadapannya Ooohh.... matanya langsung berkunang-kunang melihat rumus-rumus. Apa tidak ada cara untuk pintar matematika tanpa harus belajar?
Toni lalu keluar menuju kamar kakak Yero, yang merupakan kakaknya yang sudah kelas 2 SMA. Di kamar kak Yero mereka bercakap-cakap;
“Kak, ada tidak caranya agar bisa pintar matematika tanpa harus belajar”....? Tanya Toni kepada kakaknya
“Ada-ada saja kamu Ton kalau mau pintar yah harus rajin belajar apalagi matematika kita harus tekun berlatih soal-soal”. Jawab Yero lalu mengambil buku matematika yang dipegang Toni.
“Yaaah Toni melihat satu halaman saja sudah pusing kak apalagi latihan soal, yaaah sudahlah Toni tanya Kak Tonce saja”. Kata Toni sambil berlalu.
Toni lalu pergi ke kamar Kak Tonce. Di dalam kamar, Kak Tonce sedang membaca Dongeng, Kak Tonce masih kelas 3 SMP, namun ia rajin sekali membaca dongeng.
“Kaak.... Toni mau mengikuti tes ulangan harian matematika niiih tapi Toni tidak mau belajar. Ada tidak caranya biar Toni tetap dapat nilai bagus....? Tanya Toni.
“Waaah gampang sekali Toni kamu harus latihan soal, kalau ada yang tidak dimengerti baru tanya ke kakak atau Kak Yero”. Jawab Tonce
“Hmmmmm...! sama saja harus belajar nih, kalau begitu Toni kembali ke kamar saja...” seru Toni sambil pergi ke kamarnya.
Kak Tonce hanya geleng-geleng kepala melihat sikap adiknya.
Kini Toni duduk lagi di kursi dekat meja belajarnya.
"Gimana nih masa harus belajar sih" batin Toni dalam hati
Tak lama Toni lalu tidur, ia bermimpi sedang tes matematika ia lancar sekali mengerjakan soal-soal yang diberikan ibu guru. Pasti ini karna aku meletakan buku matematika di bawah bantalku tadi malam. Begitu katanya dalam mimpi ia mendapatkan nilai seratus nilai tertinggi di kelasnya, teman dan guru pun kagum padanya. Toni lalu terbangun.
"Loooh... ternyata hanya mimpi, apa nanti malam aku taruh saja buku matematika ini di bawa bantal yaah... agar besok aku bisa mengerjakan tes matematika tanpa harus belajar. Hehehe... Aku memang hebat ujarnya tersenyum-senyum sendiri." Pikir Toni dalam hati.
Akhirnya Toni benar-benar tidak mau belajar, malamnya ia meletakan buku matematika di bawah bantal lalu tidur.
Keesokan harinya kepala sakit ketika melihat lembar nilai hasil tes matematikanya, nilainya hanya dua puluh. Tadi dia memang tidak bisa sama sekali mengerjakan soal-soal yang ada, gara-gara tak adapun satupun materi atau rumus yang berhasil ia ingat. Ternyata jurus meletakan buku di bawah bantal cuma berhasil di dalam mimpi.
Sekarang Toni menyesal karna tidak mau belajar, akhirnya Toni harus bersiap siap menerima nasehat bunda dan disuruh lebih rajin belajar, bahkan bunda akan menyuruhnya ikut les. Waaah.... Toni sial ia tidak akan bermalas-malas lagi, apalagi mencari cara yang aneh-aneh agar pintar pokoknya tidak lagi.
SELESAI
Komentar
Posting Komentar