PUISI "TERLAMBAT"
TERLAMBAT Seorang anak kecil Bermandi peluh Berlari mengejar waktu Sesampainya ia disambut dengan rotan Wajahnya sumringah Mulutnya lugu beralasan Namun ia tetap menjerit Sambil menggaruk kepalanya ia berlalu dengan senyuman Mungkin ia tahu di ujung rotan ada emas Atau mungkin juga ada sesal di hatinya Untuk tidak lagi datang terlambat




Komentar
Posting Komentar